SINARSULAWESI.ID l Jeneponto – Kapolres Jeneponto AKBP Widi Setiawan, S.I.K., M.I.K. pada Sabtu (30/08/2025) memerintahkan seluruh jajarannya, khususnya para Bhabinkamtibmas, untuk intens melaksanakan patroli dialogis serta sambang kepada tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh pemuda di wilayah hukum Polres Jeneponto.
Dalam arahannya, Kapolres menegaskan pentingnya upaya preemtif melalui dialog dan penggalangan masyarakat guna menjaga keamanan dan ketertiban, sekaligus mengajak semua elemen agar bersama-sama menolak ajakan demonstrasi anarkis yang berpotensi merusak stabilitas kamtibmas.
Kapolres Jeneponto juga menekankan bahwa penyampaian aspirasi dengan cara-cara anarkis bukanlah budaya masyarakat Jeneponto maupun budaya bangsa Indonesia. Ia menegaskan bahwa masyarakat Turatea memiliki kearifan lokal berupa sipakatau, sipakainge, dan sipakalebbi yang menjadi pedoman dalam kehidupan bermasyarakat. Nilai-nilai tersebut bermakna sikap saling menghormati, saling menasehati, saling mengingatkan, dan saling memuliakan.
“Budaya Turatea adalah budaya luhur yang menjunjung tinggi kebersamaan dan kedamaian. Oleh karena itu, mari kita jaga bersama keamanan wilayah kita dengan tetap mengedepankan musyawarah dan kebersamaan,” ujar Kapolres.
Melalui patroli dialogis dan penggalangan masyarakat ini, Polres Jeneponto berharap tercipta situasi yang kondusif, masyarakat semakin solid, serta tercermin nilai-nilai luhur budaya daerah dalam menjaga persatuan dan keamanan di Kabupaten Jeneponto.
(Humas Polres Jeneponto)